Saturday, February 3, 2024

#Pengenalan_Diri

 Ini jawaban salah satu mahasiswi saya di Rekayasa Pertanian ketika ditanya tentang dirinya:

1.      Saya adalah seorang perempuan yang jauh dari kesempurnaan, berusaha untuk tangguh, dan optimis pada harapan, meskipun terkadang tidak mudah. Saya adalah diri yang ingin membanggakan orang tua yang kini telah jarang kutemui wajahnya. Bagiku menjadi manfaat bagi sekitar adalah keberhasilanku dan pencapaian yang paling membahagiakan atas kesempatan yang Allah SWT. beri. Namun, terkadang aku sangat mudah sekali terbawa oleh godaan sesaat untuk bersenang-senang saja di dunia ini seperti manusia lain pada umumnya. Pelatihan leadership sewaktu kecil membuat saya di hari ini menjadi paham dalam mengatur diri dan berhadap dengan orang lain, mendengarkan, menganalisa yang dirasakan orang lain, dan jika beruntung saya dapat memberi saran dan mengarahkan seseorang untuk berpikir sepertiku. Namun, saya terkadang menjadi seseorang yang takut mengambil langkah besar dan langsung mengklaim diri tak bisa melakukan suatu hal. Saya pun tak luput dari perasaan khawatir akan hidup saya kedepannya ketika saya merasa demikian. Dari beberapa rasa khawatir saya, terkadang saya memikirkan wajah kedua orang-tua saya, wajah lelahnya dalam membiayai hidup saya, wajah yang terkadang menyembunyikan segala kesulitannya demi saya putri ketiganya. Jelas tak adil jika hari ini saya sempat untuk berleha-leha dan hanya diam diri dari beberapa hal yang harus saya targetkan dan saya usahakan. Semakin saya besar semakin saya memahami didikan mereka sejak kecil, terutama ibu saya yang selalu mencoba untuk mendidikku menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri. Saya sangat merasa beruntung telah lahir dari rahimnya.

2.      Cita-citaku adalah menjadi seorang pengusaha baik di bidang pertanian maupun di bidang non pertanian, usaha yang saya persiapkan untuk mencapai cita-cita saya adalah dengan hidup hemat untuk dapat membuat suatu usaha dari hasil saya sendiri. Sampai saat ini saya sedang mencari bidang apa yang cocok untuk saya jadikan peluang bisnis yang nanti akan saya jalankan, untuk bidang pertanian sendiri kemungkinan saya ingin mengembangkan pertanian organik yang sangat baik untuk ekosistem maupun keuntungan petani Indonesia.

3.      Saat ini saya tidak ingin menggantungkan harapan tinggi-tinggi pada pemerintah untuk menghindari kekecewaan, saat ini untuk menggapai cita-cita saya saya hanya mengandalkan Tuhan saya dan diri ini yang selalu senantiasa dikuatkan oleh-Nya. Saya ingi memcoba nya dengan memutar kembali pikiran mencari masalah dan resiko dari cita-cita yang ingin saya capai, dan perlahan untuk memecahkan solusinya. Tak ada suatu pembenaran untuk menyalahkan kebijakan pemerintah, namun akan lebih baik jika membantu pemerintah untuk menyelesaikan masalah di negeri ini, negeri yang katanya seperti raksasa yang sedang tertidur, begitulah beberapa orang menyebutnya.

4.      Rencana saya adalah belajar dengan sungguh-sungguh untuk membangun ketahanan pangan di Indonesia melalui pertanian yang efektif dan efisien serta berkelanjutan. Mengingat manusia masih memerlukan makanan untuk penunjang kehidupannya dan hasil pertanian Indonesia malah menurun, seiring berjalannya waktu akibat dari penggunaan bahan kimia melanggar dari aturan pakai yang telah ditentukan, sehingga mengakibatkan kerusakan tanah maupun ekosistem di sekitarnya. Selain itu, saya ingin memberikan lapangan pekerjaan agar dapat membantu masyarakat di sekitar yang belum mempunyai pekerjaan. Mungkin rencana ini tidak mudah begitu saja saya capai dengan kemampuan saya saat ini, namun saya tahu untuk mencapai sesuatu yang besar perlu juga usaha yang besar, waktu, kerja keras untuk memulainya, dan juga menjaga semangat untuk berada keluar dari zona nyaman saya, dan tentunya komitmen untuk melangkah menuju selangkah lebih dekat dengan rencana saya. Tanpa komitmen rencana se detail apapun mungkin saja hanya akan menjadi sebuah kalimat tanpa makna yang tertulis dan tersimpan lama di dalam catatan. Saya mulai ini dari komitmen untuk menahan diri saya untuk berada di zona nyaman saya.

           Aku tetaplah aku dengan segala kekurangan yang saya seimbangkan dengan kelebihan yang saya punya, serta mencoba untuk mengaktualisasi diri, mencari lingkungan baru untuk mendukung rencana masa depan saya, bergabung dengan orang-orang yang memiliki tujuan dan rencana yang sama menyusun langkah dan strategi untuk mewujudkannya. Saya sangat setuju sifat seseorang tergantung dari lingkungannya berada, maka dari itu saya berupaya mengambil langkah untuk keluar dari lingkungan yang tidak mendukung kepada lingkungan yang membuat saya tidak nyaman untuk berdiam diri lama-lama. Namun, tetap semangat untuk melangkah mencari celah untuk mewujudkan rencana besar saya di masa yang akan datang. Walaupun saya tidak tahu hasilnya seperti apa, tapi tak ada salahnya untuk mengambil langkah dalam penyempurnaan ikhtiar.

Sunday, July 19, 2020

#Percaya diri

Seberapa besar kepercayaan dirimu? Yakin dengan ucapanmu tersebut? Seberapa sering dirimu percaya diri ketika akan melakukan sesuatu? Kata orang, kesempatan tidak datang dua kali meski saya pribadi percaya bahwa kesempatan akan datang berkali-kali dan makin bagus. Seseorang akan demikian semangat ketika akan menjalani sesuatu hal yang baru karena akan demikian menantang. Bagi sebagian orang kesempatan merupakan tantangan dan menguji adrenalin. Ketidaknyamanan di awal tentu akan terjadi dan membuat gamang dan bimbang tetapi seiring dengan waktu hal itu akan hilang dengan sendirinya. Dia akan mengalami ketidaknyamanan lagi ketika tantangannya semakin meningkat. Pernahkah kalian lihat serial X-factor yang tayang di televisi? Ketika tantangan demi tantangan atau ujian demi ujian bisa dilewati maka kebanggaan dan kebahagiaan bagi sang pemenang terlihat dengan jelas dan begitu ekspresif.
Manfaat Percaya Diri untuk Menjadi Pribadi yang Lebih Baik
Atau pernahkah kalian melihat The Emperor, suatu permainan yang juga menguji adrenalin karena langkah demi langkah selanjutnya, si penantang tidak tahu apa yang akan terjadi. Biasanya peserta dengan cepat rontok di tengah jalan, sangat sedikit yang bisa mencapai kastil sang raja dan selalu terhalau oleh pasukan sang raja. Sejauh yang pernah penulis lihat, belum pernah ada yang sampai di hadapan raja. Stamina, strategi, keuletan dan nasib yang tentunya bisa menghantarkan peserta sebagai pemenang.
Kepercayaan diri seseorang bisa dilatih selain faktor alami yang merupakan bawaan dari lahir. Seseorang yang sudah biasa hidup dalam alam yang menantang, biasanya kepercayaan dirinya lebih besar dibanding dengan orang yang terbiasa dengan hidup enak. Orang yang mempunyai kepercayaan diri besar biasanya akan menjadi pribadi yang sukses. Kepercayaan diri yang dilandasi dengan keberanian dan ketrampilan serta keuletan bisa menjamin kesuksesan diri.

#Pendelegasian

Dalam manajemen, tidak semua tugas dan tanggungjawab selalu dipikul sendiri. Ada tim manajemen yang turut mengurus segala urusan terkait jalannya organisasi. Semakin kompleks yang diurusi oleh organisasi tersebut maka ada banyak tugas pula yang harus didelegasikan oleh seorang pemimpin. Tidak mungkin seorang pemimpin mengerti semua hal secara detail. Gambaran komprehensif tentang apa yang dijalankan suatu organisasi memang harus seorang pemimpin kuasai, namun bukan berarti ia harus mengetahui semuanya.
Dalam berbagai hal, kerjasama dalam team work sangat penting dan menentukan keberhasilan roda organisasi. Setiap orang dalam team tersebut harus menguasai bidangnya dan mau menerima sumbangsaran dari rekan lainnya dalam team tersebut. Dia juga harus bisa membaca arah dan keinginan sang pemimpin. Seorang pemimpin harus memiliki rasa percaya kepada anggota teamnya agar berhasil. Bayangkan jika organisasi tersebut sudah demikian besar maka mau tidak mau pendelegasian seperti yang telah disampaikan di atas harus ia lakukan. Pengendalian atau kontrol terhadap jalannya organisasi bisa dilakukannya atau dia percayakan juga pada yang lain dalam teamnya. Hendaknya keputusan akhir di tangan sang pemimpin, ibarat manajemen bunga matahari seperti terlihat pada gambar di bawah. Kemauan pemimpin diterjemahkan oleh para pembantunya dalam kebijakan dan strategi serta teknis pelaksanaannya.
Mendelegasikan Kerja | Manajemen
Ada kalanya dijumpai pemimpin yang masih muda usia. Dalam kondisi tertentu hal ini sangat tidak mengenakkan bagi yang lebih senior dan merasa lebih berpengalaman. Pemberian legitimasi kepada yang lebih muda untuk memimpin bisa dianggap sebagai ancaman bagi kedudukannya. Tekanan psikologis bisa membayanginya. Bagi yang mudapun kadangkala menimbulkan beban psikologis tertentu. Bila hal ini bisa dijembatani dengan mulus oleh figur yang diterima oleh baik yang tua maupun yang muda maka bisa diharapkan jalannya organisasi akan lancar. Yang muda mempunyai semangat yang lebih baik meskipun harus disadari bahwa dia kalah pengalaman atau asam garam kehidupan. "Young on top" merupakan salah satu upaya kaderisasi dan memberikan kesempatan yang muda untuk memimpin dan merupakan salah satu bentuk pendelegasian wewenang.

Tuesday, March 17, 2020

#Tanggung jawab

Mengambil alih tanggungjawab pada waktu yang tepat merupakan sikap pemimpin yang terpuji. Tidak banyak orang yang bersedia mengambil alih tanggungjawab ketika sistem dalam keadaan kacau, kolaps dsb. Tapi banyak orang lebih senang mengambil alih tanggungjawab ketika sistem dalam kondisi baik sehingga mereka tidak direpotkan dan lebih senang menuai hasil yang menguntungkan dirinya atau kelompoknya. Tidak jarang mereka justru berusaha memojokkan seseorang atau istilah lain mengorbankan seseorang padahal belum tentu yang bersangkutan salah. Titik-titik lemah digali jauh lebih dalam bahkan jebakan-jebakan disiapkan secara beramai-ramai. Tindakan yang disebut dalam 3 kalimat terakhir ini merupakan tindakan yang tidak terpuji dan tidak sebaiknya dilakukan oleh seorang pemimpin.
Pemimpin harus mempunyai visi yang mampu mengajak setiap orang yang dipimpinnya untuk bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya. Setiap orang sebenarnya adalah seorang pemimpin, oleh karena itu maka setiap ucapan dan tindak tanduknya seharusnya dijaga agar tetap menjadi guru yang baik bagi semua orang. Pasang surut keinginan untuk bertanggungjawab merupakan hal yang biasa saja namun menjadi hal yang tidak biasa dalam keadaan genting yang memaksa. Pada saat itulah diuji keberaniannya untuk mengambil tanggungjawab betapapun besar tanggungjawab tersebut. Bagi seorang pemimpin pantang surut dia dalam menerjang badai bahkan hujatan sekalipun sebelum tercapai tujuannya/tugas yang diembannya.
Ada pula tipe pemimpin yang pengecut dan tidak bertanggungjawab dengan melempar tanggungjawab ke orang lain padahal dia sendiri yang seharusnya bertanggungjawab atas tindakannya. Tipe pemimpin semacam ini tidak patut dicontoh dan memang bangsa Indonesia tidak sepantasnya mempunyai tipe pemimpin semacam ini. Pernahkah saudaraku melihatnya? Bukan tidak mungkin, tipe-tipe pengecut semacam ini sangat banyak terdapat di sekeliling kita. Seorang pemimpin harus bisa mengatur strategi, kapan dia harus berada di depan, kapan harus berada di tengah dan kapan dia harus berada di belakang. Dengan demikian dia mampu menempatkan diri pada saat yang tepat, tidak harus selalu berada terus menerus di garis depan.
Marilah kita semua berkaca diri dan melihat sekeliling kita, termasuk yang manakah kita dan sekeliling kita ini. Gotong royong memikul tanggungjawab adalah baik namun bila gotong royong untuk tujuan tidak baik tentu harus dihindari.  

Sunday, February 2, 2020

#Sosialisasi

Banyak proses dalam pembangunan ini yang sering tidak disosialisasikan dengan baik sehingga sering timbul masalah. Ketertutupan informasi dan pelaksanaan program yang sering dipaksakan berakibat pada penolakan sebagian masyarakat yang belum sadar manfaat pembangunan bagi khalayak ramai. Pemaksaan dengan kekerasan acapkali terjadi walau kita hal ini sudah jauh berkurang akibat era keterbukaan yang makin menggelora. Seseorang dengan mudahnya dalam hitungan detik bisa menyebarkan informasi untuk khalayak ramai dengan menggunakan sarana media sosial. Kadangkala merekapun tidak begitu peduli bagaimana dampak yang bisa ditimbulkan oleh informasi yang mereka edarkan tersebut.
Kemarin masyarakat yang dievakuasi dari Wuhan China sudah mendarat ke tanah air dan ditempatkan di pulau Natuna. Dari pejabat pemerintah sudah mengumumkan alasan penempatan mereka di Natuna tersebut. Meskipun kemudian ada penolakan dari masyarakat setempat karena kekhawatiran mereka akan penyebaran virus tersebut. Sesuatu yang wajar karena berita yang demikian menyeramkan tentang virus Corona tersebut. Sudah banyak beredar informasi tentang bagaimana mengatasi/beradaptasi/mengantisipasi terhadap kemungkinan penyebaran virus ini namun mengingat tidak semua masyarakat paham dan mengetahuinya maka sudah selayaknya aparatur pemerintah khususnya mensosialisasikannya dengan lebih gencar. Tidak melalui tindakan kekerasan namun dengan tindakan persuasif sehingga masyarakat Natuna bisa menerimanya dengan lapang dada. Setidaknya bisa diminimalisir efek destruktif dari penempatan sementara warga Indonesia yang pulang dari China tersebut. Psikologis massa harus bisa diredam dengan informasi yang baik. Semoga tidak timbul gejolak yang berarti. Aamiin. 

#Syukur

Kita hidup ini mesti harus pandai bersyukur. Dalam banyak kondisi sering justru banyak orang mengeluh. Mengeluh yang inilah yang itulah, tidak ada yang disyukuri. Hidup ini adalah suatu hal yang wajib disyukuri. Mempunyai raga yang lengkap, rohani yang sehat, pikiran yang sehat ...itu semua hal yang wajib disyukuri. Kalau dihargai berwujud uang, berapa trilyun rupiah yang kita punya, tak terhingga. Kebanyakan orang tidak mau untuk mengganti bagian tubuhnya dengan uang meski ada pula yang mau menyediakan organ tubuhnya dengan sejumlah imbalan tertentu, mungkin kepepet atau sebab-sebab lain yang bisa dipertanggungjawabkan. Harta benda bisa dicari tapi raga, pikiran dan jiwa hanya punya satu-satunya, tidak ada serepnya. Sekali itu hilang maka kita tidak akan memperoleh gantinya yang sepadan dengan yang kita punya sampai saat ini, karunia Illahi Robbi. Oleh karena itu maka bersyukurlah terhadap semua nikmat yang kita miliki saat ini.
Salah satu upaya kita untuk mensyukuri nikmat yang ada adalah dengan melakukan sedekah. Kepada anak yatim, kepada orang-orang yang membutuhkan, wakaf, dan sebagainya. Bila kita mempunyai harta tak ternilai harganya tersebut kok kita hanya menyediakan sedikit alokasi untuk itu maka kita termasuk orang yang tidak mensyukuri nikmat yang ada dan termasuk orang-orang yang kikir. Berwakaflah sebesar yang kita mampu, bersedekahlah yang kita mampu. Ujian yang besar bila kita mampu menyediakan dalam jumlah besar. Banyak orang yang demikian kikirnya menyisihkan harta bendanya. Jika mempunyai harta yang tidak ternilai harganya tersebut kok kita malas untuk mengeluarkan infaq, sedekah, zakat atau malas menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya maka kita termasuk orang-orang yang merugi. Harta benda bisa dengan mudah kita cari, in sya allah, kalau kita mau bersyukur dan selalu mengingatNya bahwa memang betul-betul Dia ada dan menjamin rejeki kita. Masihkah kita kikir??  Dan in sya allah seperti yang sudah saya lakukan, bila saya punya tambahan lagi lahan, maka saya akan sumbangkan sebagian untuk pembangunan masjid. Doa kan ya. Berlomba-lombalah dalam kebaikan dan taqwa.

Tuesday, December 31, 2019

#Optimis

Sifat optimis harus ditunjukkan oleh seorang pemimpin. Tanpa optimisme yang kuat, bagaimana mungkin seorang pemimpin akan bisa memimpin anak buahnya dengan baik. Sikap optimisme yang tinggi akan membawa angin perubahan yang cepat pada orang-orang yang dipimpinnya. Namun optimisme yang berlebihan tanpa perhitungan itu namanya nekad. Kadang memang dibutuhkan nekad tapi harus disertai tekad yang bulat dan kuat untuk menggapai asa. Kenekadan dan tekad yang kuat ini bisa menjadi senjata yang ampuh dalam menggetarkan pihak lain. Kenekadan kadangkala disertai oleh keyakinan bahwa Allah SWT akan mengubah suatu kaum kalau kaum itu sendiri mau berubah dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian mengingat hari kemudian merupakan rahasia Illahi Rabbi.
Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dibendung, oleh karena itu maka peran dari sumber daya manusia harus terus menerus dipacu. Bila semua pihak bisa fokus dalam mengupayakan agar negara kita menjadi negara maju dan adidaya, bukan tidak mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama kita sudah menyaingi negara-negara super power dunia baik dalam ekonomi, sosial, budaya yang ditopang oleh ipteks maupun ketahanan dalam bidang ideologi, politik dan hankam yang tinggi. Selamat tahun baru, semoga tahun baru 2020 menjadi momen yang tepat dalam meraih asa tanpa ada goncangan dalam bidang ipoleksosbudhankam dan bencana alam. In sya allah. Aamiin.

Sunday, December 22, 2019

#Kontinyuitas

Syarat kontinyuitas merupakan syarat penting dalam kelangsungan suatu program. Bila suatu program telah atau sedang berjalan dengan baik maka pergantian tampuk pimpinan jangan sampai mengubah secara keseluruhan pimpinan namun bila program tidak berjalan dengan baik maka sudah selayaknya untuk merombak total kepemimpinan di suatu instansi. Untuk merubah kultur di suatu instansi perlu pula adanya perombakan di setiap lini tampuk kepemimpinan.
Ketersediaan produk tertentu juga memerlukan syarat kontinyuitas. Tanpa kontinyuitas maka sulit untuk diharapkan terjadi stabilitas harga. Sebagai contoh produk pangan seperti bahan pangan pokok. Indonesia masih dimanjakan oleh kondisi alamnya yang subur dan mengenakkan untuk bertani. Sepanjang tahun selama tidak ada gangguan seperti misalnya kekeringan yang panjang akibat El Nino atau banjir akibat La Nina dan hama serta penyakit maka usaha tani tidak ada yang sulit. Selama kondisi normal, dengan pengairan yang cukup maka usaha tani bisa berjalan dengan normal dan produktivitas akan tetap bisa dijaga tinggi.
Kontinyuitas berpengaruh pada kestabilan harga. Bahan pangan yang sepanjang tahun tersedia maka harganya bisa dijaga tetap stabil. Ini berbeda halnya dengan kondisi dimana ada kalanya tersedia dan ada kalanya tidak. Bila ini terjadi maka harga-harga dipastikan akan turun atau naik drastis. Hal ini juga berlaku untuk masalah energi dan sumber daya alam yang lain.
Pasokan pangan ini sebisa mungkin adalah mendekatkan tempat produksi dengan konsumen. Pembangunan-pembangunan infrastruktur yang selama ini telah, sedang dan akan dilakukan salah satu tujuannya adalah mendekatkan produsen dan konsumen ini. Semakin dekat atau kalau hitungan waktu semakin singkat jarak tempuh dan berasal dari produk dalam negeri maka akan terjadi penguatan pada perekonomian nasional. Masyarakat makin mengenal produk dalam negeri dan kecintaannya meningkat serta akan menyerap tenaga kerja lokal atau membuka peluang dunia kerja baru. 

Friday, December 6, 2019

#MIMPI BESAR

Seberapa besar mimpimu? Kecil atau besar? Sangat kecil atau sangat besar? Atau biasa-biasa saja? Bila mimpimu kecil atau biasa-biasa saja maka hidupmu pun akan seperti itu. Tidak ada yang menantang bila mimpimu hanya seperti mimpi katak dalam tempurung. Mimpi harus besar dan harus membuatmu berada dalam kondisi tidak nyaman dan menuntut dirimu untuk tertantang menggapainya. Semakin tinggi mimpimu dan tujuan hidupmu maka pasti ada jalan untuk mencapainya. Untuk menggapai mimpi tersebut maka diperlukan langkah-langkah perencanaan sampai sedetail-detailnya. Tidak mengapa bila belum bisa menceritakan secara detail rencanamu tapi bila secara garis besar sudah bisa diungkapkan maka mimpi tersebut sudah makin mendekat. Jadi ngomong-ngomong apa mimpimu??
Bangsa Indonesia mempunyai mimpi besar yang termaktub dalam pembukaan UUD45 yakni menghapuskan penjajahan di atas dunia karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan; menjadi negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur; berkehidupan kebangsaan yang bebas; melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dengan berdasar Pancasila.
Bukankah demikian besar mimpi kita semua?? Sudahkah mimpi tersebut kita semua wujudkan?? Kalau dilihat dari track recordnya maka tampaknya kita sudah menuju arah yang benar meskipun dalam perjalanannya ada koreksi di sana sini. Optimis merupakan salah satu sikap dan sifat leadership yang perlu kita tunjukkan.

#Kaskade

Kaskade merupakan tahapan-tahapan untuk mencapai kulminasi. Akumulasi dari sekian banyak persoalan yang tidak segera diselesaikan seringkali menyebabkan timbulnya masalah baru yang bisa menjalar kemana-mana. Oleh karena itu maka keberanian dalam mengambil keputusan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan. Memang untuk menghasilkan keputusan yang ideal memerlukan ketrampilan, pengalaman dan waktu. Namun itu semua bisa dilatih seiring dengan berjalannya waktu. Istilahnya learning by doing. Sambil melakukan sambil belajar. Jika kita cepat dalam mengambil keputusan dan mau belajar maka bukan hal sulit untuk memperoleh pengalaman baru. Beranilah berinisiatif untuk mengambil keputusan, meskipun mungkin tidak tepat tapi setidaknya selangkah lebih maju. Akan lebih mengetahui bagaimana hasilnya ke depan untuk kemudian mengambil keputusan lagi agar keputusan yang diambil sebelumnya akan berkelanjutan dan lebih smooth serta hasil akhirnya menjadi makin terlihat. Keputusan demi keputusan yang diambil akan mempercepat pencapaian hasil. Di sinilah kepemimpinan diperlukan.
Persoalan beras yang membusuk sampai 20.000 ton yang diributkan beberapa waktu yang lalu merupakan persoalan yang sangat serius mengingat bila diuangkan, katakanlah per kilogram Rp. 10.000,- saja maka sudah 200 M terbuang percuma. Ini masih bisa diminimalisasi dengan mengolah beras ini menjadi komoditas lain yang lebih awet atau menjadi konsumsi hewan ternak. Bisa juga menjadi bahan kajian untuk penelitian agar ditemukan cara-cara baru dalam manajemen beras agar tahan lama serta berbagai tujuan lain. Ini tidak lain akibat masalah manajemen dan data kebutuhan pangan kita yang tidak tepat. Mentri pertanian yang lalu pernah menyatakan bahwa ada mafia data. Bila ini benar adanya maka sudah semestinya diberantas karena bisa membiaskan data yang sesungguhnya. Para importir, pedagang dan aparat nakal yang memainkan data agar terjadi kesalahan dalam manajemen harus ditindak. Ini tidak melulu pada komoditas beras saja, tetapi semua kebutuhan yang diperlukan bangsa Indonesia. Oleh karena itulah maka kementrian terkait semestinya sangat memperhatikan pada perbaikan kualitas data agar kebijakan yang diambilnya benar. Belajarlah dari pengalaman bangsa sendiri dan bangsa-bangsa lain terkait carut marutnya data.

Monday, November 4, 2019

#Data

Bermula dari data dan berakhir pada keadilan sosial, kesejahteraan lahir batin. Bagaimana mungkin suatu kebijakan tidak berdasarkan data dan informasi yang benar? Bedakan data dengan informasi. Informasi adalah hasil dari suatu data yg diolah dengan metode ilmiah tertentu. Memang masyarakat sudah terbiasa dengan informasi yg sifatnya kualitatif. Misalnya istilah terkadang, sering, selalu, makin banyak, sepertinya dan sebagainya. Meskipun secara ilmiah, informasi bisa juga dikoreksi menggunakan nilai yg kuantitatif. Misalnya kata "sering" diartikan untuk menyatakan bahwa kejadiannya antara 75-85% sedangkan kata "selalu" misal antara 85-95% dan pasti untuk angka 95-100%. Dengan demikian maka akan menjadi kepastian bagi pengambil kebijakan dalam memutuskan aturan atau kebijakan yg bagaimana yg akan diberlakukan.
Data yang baik dapat diperoleh dari metode observasi yg baik yg dilakukan oleh orang orang yg terlatih atau memiliki ketrampilan. Orang yg berkompeten akan menghasilkan data yg baik dan tepat untuk diolah oleh orang yg tepat. Input data yg diproses ini akan menghasilkan informasi yg berguna dalam pengambilan kebijakan, seperti yg telah dijelaskan di atas.
Banyak ragam metode observasi untuk memperoleh data, bergantung pada instrumen yg digunakan. Instrumen yg baik adalah instrumen yg bisa menggambarkan secara komprehensif masalah yg ditinjau. Bila instrumen telah dibuat maka lagi lagi sumberdaya manusia menjadi fokus dalam perolehan data. Sifat dasar dari seseorang yg baik akan menjamin data dan informasi  yg baik

Saturday, November 2, 2019

#Komitmen

Komitmen ...suatu kata yang mudah untuk diucapkan tapi tidak mudah untuk dilakukan. Bagi sebagian orang komitmen hanya sebatas di mulut saja tetapi sebagian yang lain berpegang teguh bahwa jika sudah diucapkan maka itu sudah merupakan komitmen yang sudah tidak dapat ditawar-tawar lagi. Prinsip peneguhan komitmen yang sudah diyakini kebenarannya seringkali merupakan cambuk dalam memacu diri meraih prestasi. Apakah diri anda sudah berkomitmen??
Ikatan janji suci saat melaksanakan akad nikah juga merupakan komitmen yang mesti dipegang teguh. Selama tidak ada pelanggaran serius pada komitmen tersebut maka sudah sepantasnya untuk tetap hidup bersama dalam suka dan duka. Pelanggaran prinsip yang serius dan bertentangan dengan agama bisa membubarkan komitmen tersebut.
Wajar saja kadangkala orang orang yang berada dalam suatu organisasi sudah mengganggap bahwa organisasi merupakan pasangan hidupnya yang harus terus menerus diperhatikan. Tidak ada yang salah dengan hal ini selama tujuan organisasi tidak melanggar hukum negara, hukum agama dan norma sosial. Harus dipahami bahwa jika sudah melanggar hukum dan norma maka itu artinya sudah tersesat dari yang seharusnya dan komitmen sudah boleh untuk dilanggar.
Komitmen juga harus bersifat adil. Bila komitmen kita lebih menguntungkan orang lain maka untuk apa berkomitmen. Itu hanya akan menyengsarakan diri sendiri dan hal itu malah dilarang agama karena bersikap berlebih-lebihan. Cmiiw

#Neraca

Kesetimbangan atau keseimbangan atau neraca merupakan kosa kata umum yang sering kita jumpai dalam percakapan ilmiah sehari-hari. Dalam ilmu eksakta, ada beberapa jenis neraca misalnya neraca perdagangan, neraca keuangan, neraca transaksi berjalan, neraca hukum, neraca radiasi, neraca energi, neraca kebasahan, neraca air dan sebagainya. Neraca energi misalnya adalah radiasi yang datang dalam suatu sistem tertentu sama dengan radiasi yang diteruskan, diserap, dihamburkan, dan dipantulkan. Dalam istilah neraca air dikenal air yang masuk dalam suatu sistem sama dengan air yang keluar dari sistem tersebut. Air yang masuk bisa berupa irigasi, air hujan, atau air rembesan dari sekitarnya sedangkan air yang keluar sistem bisa berupa penguapan, infiltrasi, perkolasi, run off serta seepage. Neraca semacam ini penting untuk menjaga jangan sampai terjadi ketidakseimbangan dalam sistem yang ditinjau karena bisa menyebabkan kerusakan sistem. Air yang masuk tidak berimbang dengan air yang keluar sistem sehingga terjadi defisit atau sebaliknya air yang masuk jauh lebih besar daripada yang keluar sistem maka terjadi surplus dalam sistem tersebut. Surplus dan defisit ini merupakan persoalan nyata dalam suatu organisasi. Harus ada transfer air atau energi atau apapun itu dari yang surplus ke yang defisit agar terjadi kesetimbangan melalui berbagai media yang ada.
Setiap pemimpin yang mempunyai sifat setimbang ini dijamin bahwa hidupnya akan berhasil. Sifat adil harus dimiliki oleh setiap pemimpin agar jalannya roda organisasi menjadi lebih cepat serta mencapai sasaran.
Mengapa neraca penting dalam kepemimpinan?? Ini tidak lain karena sifat yg mampu menyeimbangkan berbagai hal sangat dibutuhkan dalam diri seorang pemimpin. Pemimpin yang tidak memperhitungkan kekuatan kawan dan lawan dipastikan akan gagal. Meskipun demikian kegagalan tersebut masih bisa dikurangi dari sifat gigih. Kegigihan dan keuletan dalam menggapai cita cita bisa memberi energi positif pada diri pemimpin. Faktor keberuntungan hanya 5 persen dari faktor keberhasilan. 95% merupakan faktor usaha dan doa. Oleh karena itu marilah kita selalu berusaha dan berdoa. Hasilnya pasrahkan pada Allah Ta'alla.