Tuesday, December 31, 2019

#Optimis

Sifat optimis harus ditunjukkan oleh seorang pemimpin. Tanpa optimisme yang kuat, bagaimana mungkin seorang pemimpin akan bisa memimpin anak buahnya dengan baik. Sikap optimisme yang tinggi akan membawa angin perubahan yang cepat pada orang-orang yang dipimpinnya. Namun optimisme yang berlebihan tanpa perhitungan itu namanya nekad. Kadang memang dibutuhkan nekad tapi harus disertai tekad yang bulat dan kuat untuk menggapai asa. Kenekadan dan tekad yang kuat ini bisa menjadi senjata yang ampuh dalam menggetarkan pihak lain. Kenekadan kadangkala disertai oleh keyakinan bahwa Allah SWT akan mengubah suatu kaum kalau kaum itu sendiri mau berubah dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian mengingat hari kemudian merupakan rahasia Illahi Rabbi.
Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dibendung, oleh karena itu maka peran dari sumber daya manusia harus terus menerus dipacu. Bila semua pihak bisa fokus dalam mengupayakan agar negara kita menjadi negara maju dan adidaya, bukan tidak mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama kita sudah menyaingi negara-negara super power dunia baik dalam ekonomi, sosial, budaya yang ditopang oleh ipteks maupun ketahanan dalam bidang ideologi, politik dan hankam yang tinggi. Selamat tahun baru, semoga tahun baru 2020 menjadi momen yang tepat dalam meraih asa tanpa ada goncangan dalam bidang ipoleksosbudhankam dan bencana alam. In sya allah. Aamiin.

Sunday, December 22, 2019

#Kontinyuitas

Syarat kontinyuitas merupakan syarat penting dalam kelangsungan suatu program. Bila suatu program telah atau sedang berjalan dengan baik maka pergantian tampuk pimpinan jangan sampai mengubah secara keseluruhan pimpinan namun bila program tidak berjalan dengan baik maka sudah selayaknya untuk merombak total kepemimpinan di suatu instansi. Untuk merubah kultur di suatu instansi perlu pula adanya perombakan di setiap lini tampuk kepemimpinan.
Ketersediaan produk tertentu juga memerlukan syarat kontinyuitas. Tanpa kontinyuitas maka sulit untuk diharapkan terjadi stabilitas harga. Sebagai contoh produk pangan seperti bahan pangan pokok. Indonesia masih dimanjakan oleh kondisi alamnya yang subur dan mengenakkan untuk bertani. Sepanjang tahun selama tidak ada gangguan seperti misalnya kekeringan yang panjang akibat El Nino atau banjir akibat La Nina dan hama serta penyakit maka usaha tani tidak ada yang sulit. Selama kondisi normal, dengan pengairan yang cukup maka usaha tani bisa berjalan dengan normal dan produktivitas akan tetap bisa dijaga tinggi.
Kontinyuitas berpengaruh pada kestabilan harga. Bahan pangan yang sepanjang tahun tersedia maka harganya bisa dijaga tetap stabil. Ini berbeda halnya dengan kondisi dimana ada kalanya tersedia dan ada kalanya tidak. Bila ini terjadi maka harga-harga dipastikan akan turun atau naik drastis. Hal ini juga berlaku untuk masalah energi dan sumber daya alam yang lain.
Pasokan pangan ini sebisa mungkin adalah mendekatkan tempat produksi dengan konsumen. Pembangunan-pembangunan infrastruktur yang selama ini telah, sedang dan akan dilakukan salah satu tujuannya adalah mendekatkan produsen dan konsumen ini. Semakin dekat atau kalau hitungan waktu semakin singkat jarak tempuh dan berasal dari produk dalam negeri maka akan terjadi penguatan pada perekonomian nasional. Masyarakat makin mengenal produk dalam negeri dan kecintaannya meningkat serta akan menyerap tenaga kerja lokal atau membuka peluang dunia kerja baru. 

Friday, December 6, 2019

#MIMPI BESAR

Seberapa besar mimpimu? Kecil atau besar? Sangat kecil atau sangat besar? Atau biasa-biasa saja? Bila mimpimu kecil atau biasa-biasa saja maka hidupmu pun akan seperti itu. Tidak ada yang menantang bila mimpimu hanya seperti mimpi katak dalam tempurung. Mimpi harus besar dan harus membuatmu berada dalam kondisi tidak nyaman dan menuntut dirimu untuk tertantang menggapainya. Semakin tinggi mimpimu dan tujuan hidupmu maka pasti ada jalan untuk mencapainya. Untuk menggapai mimpi tersebut maka diperlukan langkah-langkah perencanaan sampai sedetail-detailnya. Tidak mengapa bila belum bisa menceritakan secara detail rencanamu tapi bila secara garis besar sudah bisa diungkapkan maka mimpi tersebut sudah makin mendekat. Jadi ngomong-ngomong apa mimpimu??
Bangsa Indonesia mempunyai mimpi besar yang termaktub dalam pembukaan UUD45 yakni menghapuskan penjajahan di atas dunia karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan; menjadi negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur; berkehidupan kebangsaan yang bebas; melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dengan berdasar Pancasila.
Bukankah demikian besar mimpi kita semua?? Sudahkah mimpi tersebut kita semua wujudkan?? Kalau dilihat dari track recordnya maka tampaknya kita sudah menuju arah yang benar meskipun dalam perjalanannya ada koreksi di sana sini. Optimis merupakan salah satu sikap dan sifat leadership yang perlu kita tunjukkan.

#Kaskade

Kaskade merupakan tahapan-tahapan untuk mencapai kulminasi. Akumulasi dari sekian banyak persoalan yang tidak segera diselesaikan seringkali menyebabkan timbulnya masalah baru yang bisa menjalar kemana-mana. Oleh karena itu maka keberanian dalam mengambil keputusan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan. Memang untuk menghasilkan keputusan yang ideal memerlukan ketrampilan, pengalaman dan waktu. Namun itu semua bisa dilatih seiring dengan berjalannya waktu. Istilahnya learning by doing. Sambil melakukan sambil belajar. Jika kita cepat dalam mengambil keputusan dan mau belajar maka bukan hal sulit untuk memperoleh pengalaman baru. Beranilah berinisiatif untuk mengambil keputusan, meskipun mungkin tidak tepat tapi setidaknya selangkah lebih maju. Akan lebih mengetahui bagaimana hasilnya ke depan untuk kemudian mengambil keputusan lagi agar keputusan yang diambil sebelumnya akan berkelanjutan dan lebih smooth serta hasil akhirnya menjadi makin terlihat. Keputusan demi keputusan yang diambil akan mempercepat pencapaian hasil. Di sinilah kepemimpinan diperlukan.
Persoalan beras yang membusuk sampai 20.000 ton yang diributkan beberapa waktu yang lalu merupakan persoalan yang sangat serius mengingat bila diuangkan, katakanlah per kilogram Rp. 10.000,- saja maka sudah 200 M terbuang percuma. Ini masih bisa diminimalisasi dengan mengolah beras ini menjadi komoditas lain yang lebih awet atau menjadi konsumsi hewan ternak. Bisa juga menjadi bahan kajian untuk penelitian agar ditemukan cara-cara baru dalam manajemen beras agar tahan lama serta berbagai tujuan lain. Ini tidak lain akibat masalah manajemen dan data kebutuhan pangan kita yang tidak tepat. Mentri pertanian yang lalu pernah menyatakan bahwa ada mafia data. Bila ini benar adanya maka sudah semestinya diberantas karena bisa membiaskan data yang sesungguhnya. Para importir, pedagang dan aparat nakal yang memainkan data agar terjadi kesalahan dalam manajemen harus ditindak. Ini tidak melulu pada komoditas beras saja, tetapi semua kebutuhan yang diperlukan bangsa Indonesia. Oleh karena itulah maka kementrian terkait semestinya sangat memperhatikan pada perbaikan kualitas data agar kebijakan yang diambilnya benar. Belajarlah dari pengalaman bangsa sendiri dan bangsa-bangsa lain terkait carut marutnya data.