Sunday, June 19, 2022

#Renungan Mahasiswa

 Ketika para mahasiswa disuruh merenung tentang peran yang mereka bisa mainkan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik, berikut ini beberapa jawabannya.

- turut berperan serta aktif dalam kegiatan bela negara, di antaranya dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup kewarganegaraan;

- turut berperan dalam menciptakan perdamaian dunia dan tidak memperkeruh issue-issue global

- mempelajari ilmu pengetahuan untuk menciptakan inovasi dan terobosan baru yang nantinya akan berguna di masa depan;

- turut serta menjaga lingkungan seperti misalnya tidak membuang sampah sembarangan serta menciptakan lingkungan yang sehat secara mental dan fisik guna mensejahterakan kehidupan masyarakat;

- berperan dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pendidikan guna meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia melalui salah satu kegiatan AMI, roadshow, maupun paguyuban dari berbagai daerah;

- menjadi agent of change di berbagai sektor dan membawa perubahan untuk Indonesia dan dunia menjadi lebih baik dengan membagi dan mengaplikasikan ilmu yang didapatkan;

- berada di garda terdepan dalam pembangunan bangsa untuk mencapai cita-cita bangsa dengan tidak melupakan jatidiri dan tanggungjawabnya sebagai mahasiswa dan warga negara;

- mengharumkan nama bangsa dengan berbagai prestasi dalam berbagai bidang, menjaga nama baik bangsa dan juga menjaga keutuhan bangsa dan negara;

- mengurangi konsumsi plastik di dunia;

- membangun industri kreatif dan menghasilkan karya nyata guna memajukan bangsa;

- belajar dengan benar untuk menghilangkan kebiasaan buruk para pejabat supaya kebijakan menguntungkan negara;

- dan lain-lain, termasuk yang menyoroti tentang kearifan lokal.

Masih begitu banyak aspirasi dan renungan positif dari kalangan muda kita yang coba disuarakan. Semoga saja idealisme mereka yang ada saat ini tidak tergerus oleh kemilau duniawi di masa mendatang. In sya allah. Aamiin.

Saturday, June 18, 2022

#Relevansi

Artikel di bawah ini yang saya tulis Juni 2020 yang lalu tampaknya masih relevan hingga saat sekarang ini. Semoga sudah ada banyak perbaikan di sana sini secara tersistem karena keberanian para pejabat di semua level dalam mengatasi permasalahan pangan di tanah air.

----------------------------------

Beberapa waktu yang lalu telah terjadi banjir import produk pertanian ke dalam pasar dalam negeri. Ini merupakan langkah pemerintah dalam mengantisipasi harga dan ketersediaan 11 produk pertanian yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak bahkan termasuk sayur mayur. Hal ini sebagian dikeluhkan para petani dan banyak masyarakat yang lain karena terjadi "kerusakan harga" yang tidak menguntungkan para petani. Pedagang dan pihak ketigalah yang diuntungkan dengan kondisi tersebut. Dari sekilas survey yang dilakukan untuk menjaring pendapat masyarakat maka penyebab petani tidak diuntungkan oleh kondisi panen adalah:

1. Kongkalingkong antara oknum pemerintah dan DPR dalam membuat kebijakan. Kebijakan atau tata aturan atau perundang-undangan yang berlaku seharusnya makin berpihak kepada petani yang ditunjukkan misal dengan kesejahteraan petani yang meningkat dan makin banyak pihak khususnya generasi muda yang tertarik menekuni bidang pertanian.

2. Biaya produksi yang jauh lebih besar daripada harga jual. Masyarakat tani tahu betul bagaimana mahalnya ongkos produksi produk pertanian. Untuk biaya sewa/pengolahan lahan; benih, pupuk, perawatan, dan buruh misalnya, membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Ini belum kalau kemudian saat panen, membanjir produk import tentu akan makin menjatuhkan harga.

3. Rantai distribusi pangan yang dikuasai mafia. Mafia banyak bertebaran dimana-mana dimana mulai dari tingkat lapangan sampai tingkat pembuatan kebijakan. Sebagian mempermainkan data dan informasi serta sebagian yang lain sebagai kelompok penekan pembuat kebijakan/undang-undang dan berbagai upaya lain yang sangat menguntungkan pihak mafia.

4. Daerah produsen dan konsumen yang tidak terkoneksi dengan baik. Tidak jarang berita-berita tentang wilayah yang sedang tanam, panen di pihak produsen tidak tersampaikan informasinya kepada masyarakat konsumen. Akibatnya tidak jarang di suatu wilayah produsen kebanjiran produk pertanian sementara pada pihak konsumen terjadi kelangkaan barang. Bila infrastruktur dan suprastruktur mendukung maka bukan tidak mungkin harga pangan stabil dan kesejahteraan petani meningkat.

5. Petani tidak berkelompok/membentuk kelompok tani atau gabungan kelompok tani sehingga posisi tawar lemah. Dengan berkelompok, misalnya menjadi eksportir, maka selain akan meningkatkan posisi tawar, juga akan meningkatkan devisa yang mendorong kesejahteraan anggota gapoktan tersebut. Kerelaan untuk berbagi peran dan tanggung jawab serta hak akan menjamin terjadinya pembagian yang adil di antara anggota.

6. Mindset yang belum berubah, baik di pihak pemerintah, pedagang maupun petani. Di pihak pemerintah barangkali menganggap bahwa petani adalah kelompok orang yang mudah diatur, demikian pula anggapan pedagang. Petani adalah kelompok yang sangat dibutuhkan untuk meraih suara dalam Pemilu dan meraup keuntungan lainnya. Sedangkan bagi para petani pekerjaan tani merupakan pekerjaan warisan dari para orang tuanya dan merupakan pekerjaan yang kurang menuntut banyak kreasi dan inovasi. Petani lebih suka menyekolahkan anaknya untuk tidak menjadi petani merupakan salah satu penguat bahwa orang tuanya tidak menginginkan anaknya menjadi petani. Bagi kalangan muda, pekerjaan tani juga banyak dianggap sebagai pekerjaan yang kotor (belepotan tanah/lumpur/kotoran) dan kurang bergengsi dibanding kerja menjadi dokter, pegawai negeri sipil, banker dsb. Tentu ada sebagian pula yang tidak berpikir demikian.

7. Menggunakan paradigma lama dimana menjadi petani susah untuk menjadi makmur. Kenyataannya paradigma ini sudah mulai mengalami pergeseran dimana tidak jarang petani menjadi makmur karena menerapkan pertanian modern yang organik dan efisien. Harga jual produk pertanian yang dipasarkan dengan cara-cara kreatif dan inovatif terbukti juga mengangkat kesejahteraan banyak pihak.

8. Menghasilkan produk di bawah standard. Kita mengetahui bahwa masih banyak produk-produk pertanian yang belum memenuhi standard tertentu ketika dijual atau dilempar ke pasar. Untuk bisa dijual di supermarket harus menjalani proses tertentu sehingga kualitasnya terjamin. Standard kesehatan, kemasan dan lain-lain masih belum menjadi perhatian utama padahal konsumen menginginkan produk pertanian yang terseleksi kualitasnya. Quality control harus menjadi perhatian bila menginginkan produk standard apalagi jika dieksport. Produk tersebut harus memenuhi standard internasional khususnya di negara pengimport produk tersebut.

9. Belum menjamurnya Desa Digital dimana produk-produk bisa dipasarkan secara online, mencapai konsumen dengan cepat, kualitas terjamin (tidak layu atau rusak), harga stabil dan terjangkau.

10. Kelembagaan, misalnya Koperasi Unit Desa atau Kelompok Usaha Bersama serta bentuk organisasi lainnya yang belum berjalan dengan baik. Sudah banyak kelompok-kelompok yang mempunyai ketertarikan pertanian yang sejenis namun mengingat sangat demokratisnya maka menjadi organisasi yang tanpa bentuk dan tidak terorganisir.

Berbagai hal di atas sebenarnya mungkin sudah disadari oleh banyak pihak tapi kurang terinformasikan dengan lebih baik, dengan bahasa yang mudah dipahami semua pihak, saling bisa menerima bagian keuntungan masing-masing (simbiosis mutualisma) dengan proporsi yang seimbang. Petani sebagai garda depan dalam penopang kehidupan suatu negara sudah semestinya mendapatkan perhatian tinggi mengingat pangan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi setiap waktu. Suatu negara yang ditopang oleh pertanian yang kuat, biasanya bisa bertahan terhadap gangguan ekonominya.

--------------------

Butuh keberanian besar bukan sekedar safe player untuk bisa mengubah kondisi yang makin menguntungkan masyarakat khususnya petani. Jayalah petani jayalah negeri kita. 

Wednesday, June 1, 2022

#Kedaulatan

 Perubahan iklim membawa dampak luar biasa pada masalah pangan, energi dan air. Oleh karena itu maka kedaulatan pada tiga hal tersebut harus terus menerus diupayakan. Jangan sampai terjadi ketika ketergantungan dengan luar negeri begitu besar (misal kebutuhan bahan pokok) maka negeri kita tercinta menjadi terjajah lebih parah dari sebelumnya. Kelebihan pangan jauh lebih bermanfaat daripada kekurangan pangan, demikian pula dengan energinya. Energi baru dan terbarukan harus menggantikan bahan bakar fosil dalam waktu yang sangat cepat seolah-olah kiamat akan terjadi besok. Masalah air dapat diatasi bila siklus hidrologi/air terjaga dengan baik yang ditunjukkan misalnya oleh fakta bahwa musim hujan tidak kebanjiran sedangkan musim kemarau tidak kekeringan serta udara masih terasa segar dsb. Kualitas Sumber daya manusia dan ipteks yang dikuasainya merupakan kunci yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia.