Monday, August 7, 2023

#Perubahan_iklim

 Pemanasan global dan perubahan iklim telah sering kita dengar dari berbagai media massa cetak dan online serta media sosial namun sepertinya belum menjadi agenda yang dianggap penting bagi sebagian masyarakat. Issue perubahan iklim masih merupakan issue elit dunia. Meskipun disadari oleh sebagian masyarakat dunia bahwa berbagai peristiwa yang terjadi dalam keseharian mereka banyak terkait dengan perubahan iklim dengan berbagai variasinya. Dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim ini mungkin sudah banyak yang tahu khususnya warga perkotaan karena bisa diperoleh informasinya dari gadget yang ada. Tiga hal yang harus diketahui dan akan sangat mungkin mengalami perubahan dan rentan terhadap gangguan di masa kini dan mendatang adalah persoalan air, energi dan pangan.

Berbagai bencana yang terjadi di berbagai belahan bumi termasuk di dalamnya Indonesia sering dianggap diakibatkan oleh pemanasan global dan perubahan iklim. Bencana hidrometeorologi sebagai bagian dari bencana alam misalnya puting beliung, badai tropis, siklon tropis, banjir, banjir bandang, kekeringan serta tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras sering membawa korban harta dan jiwa. Semuanya itu bisa disaksikan dari berbagai sumber berita akhir-akhir ini. Info-info tentang bencana alam tiap hari menghiasi media massa dan media sosial. Lihat berita di salah satu propinsi di China yang mengalami banjir besar beberapa hari yang lalu. Tentu semua orang tidak ingin mengalaminya namun sangat sedikit dari masyarakat yang turut terlibat pada upaya penyelamatan lingkungan dan tindakan preventif lainnya. Baru ketika bencana alam terjadi, masyarakat tergopoh gopoh dalam melakukan tindakan kuratif.

Pada saat ini terjadi El Nino yang diprakirakan dalam mencapai puncaknya pada bulan Agustus dan September ini oleh BMKG namun oleh, misalnya, Australia diprakirakan akan meningkat sampai dengan bulan Desember mendatang berdasarkan update data sampai akhir Juli kemarin. Ini kemungkinan akan menyebabkan kekeringan di banyak tempat di tanah air dan itupun sudah terjadi di banyak kabupaten. Antisipasi masalah ini adalah melalui manajemen air sehingga air yang berlebih di musim hujan bisa disimpan dan mengisi air tanah atau waduk dan pada saat musim kemarau tidak sampai menjadikan kekeringan. Langkah-langkah yang ditempuh pemerintah, misalnya membangun waduk merupakan langkah maju dalam mengamankan ketersediaan air untuk berbagai tujuan. Dan ini sangat bermanfaat bagi dunia energi dan pangan.

Kedaulatan energi bisa dilakukan melalui cara itu dan pengembangan energi baru terbarukan seperti energi surya dan angina harus selalu disosialisasikan. Kita seharusnya bersyukur dengan keberadaan wilayah kita yang dekat dengan ekuator sehingga panjang hari sekitar 10-12 jam. Panjang hari adalah waktu dari mulai terbit sampai terbenamnya matahari. Ini menyebabkan energi surya dapat dengan mudah kita peroleh sepanjang tahun. Sayangnya untuk menginstall sampai bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas masih butuh revolusionerisasi teknologi. Untuk saat sekarang masih butuh biaya tinggi dimana hanya kalangan tertentu saja yang bisa/mau berinvestasi untuk mendapatkan energi bebas ini. Bisa dibayangkan bagaimana suatu saat nanti jauh lebih banyak orang yang menikmati energi gratis ini dibanding dengan yang memanfaatkan pembangkit listrik tenaga air seperti kondisi saat ini. Jika batterai penyimpan daya energi matahari bisa mempunyai kapasitas yang besar maka inipun akan menjadikan ketahanan energi menjadi makin dahsyat. Sebenarnya hal inipun kita mampu melakukannya bila didukung oleh regulasi yang tepat sehingga investasi pikiran, tenaga dan teknologi tinggi modal murah tidak tersia-sia dan tersalip oleh sumber daya manusia negara lain.

Energi bisa juga dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya pertanian. Mekanisasi pertanian sejauh ini belum menjangkau dan merata di pelosok pedesaan. Smart farming masih serasa mengawang-awang bagi petani tradisional yang jumlahnya amat sangat jauh lebih banyak daripada petani berdasi atau yang sudah melek (sadar) teknologi. Penggunaan infrastruktur pertanian yang berbasis IoT (internet of things) masih terasa sebagai teknologi milik kalangan milenial/muda. Transformasi pengetahuan dan teknologi dalam smart farming ini harus dilakukan mulai sekarang mengingat jumlah petani Indonesia dari tahun ke tahun makin berkurang dan didominasi oleh mereka-mereka yang berusia 47 tahun ke atas. Ini bisa menjadi ancaman yang serius pada masalah ketahanan pangan di tanah air. Ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian harus dilakukan bila tidak ingin negara kita ini terguncang akibat ketahanan pangan yang menurun. Berita bahwa El Nino saat ini mengancam kedaulatan pangan kita harus kita sikapi dengan gerak cepat mengamankan sentra sentra produksi pangan berbasis data dan informasi yang akurat yang bisa dibangun melalui SDM yang handal.

Kualitas SDM akan meningkat, demikian pula dengan harapan hidupnya bila masalah pangan dan gizi bisa diperbaiki. Semoga dengan perhatian pemerintah, dunia usaha, komunitas, perguruan tinggi dan media massa yang makin meningkat pada masalah ketahanan air, energi dan pangan akan menjadikan negara kita tercinta ini maju dan menjadi superpower dunia.

Apakah pernyataan di atas dirasa sudah basi, itu terserah kalian semua. Tugasku hanya menyampaikan kebenaran, memberi peringatan dan kabar gembira.

Thursday, August 3, 2023

#Jangan biarkan

 

  1. Jangan biarkan negeri kita ini dikuasai oleh orang-orang bodoh, gila harta dan kekuasaan, dan mengedepankan emosional dalam mengelola daerah dan negara karena negara bisa tergadai kepada pihak asing. Banyak libatkan perguruan tinggi dan lembaga riset dalam mengelola negeri kita tercinta ini.
  2. SDA negara kita ini luar biasa besarnya sehingga kalau SDM kita tidak digenjot habis habisan melalui dunia pendidikan maka SDA kita akan menjadi jarahan negara asing. Dorong percepatan peningkatan kualitas SDM.
  3. Perkuat kedaulatan di bidang ipoleksosbudhankam. Jangan biarkan pihak pihak tertentu dengan bantuan asing mengacak acak berbagai aturan sehingga merugikan negara.
  4. Berdayakan lembaga-lembaga negara dengan merespon tuntutan rakyat apalagi kalau sudah menyangkut urusan perut dan kesehatan yang tidak bisa ditunda tunda
  5. Keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan nasional merupakan tanggungjawab kita bersama. Oleh karena itu pengawasan melekat dari rakyat kepada para penyelenggara negara dan para wakil rakyat harus terus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari hari.