Sering orang bertanya tentang manfaat atas sesuatu yang orang lain lakukan. Ini tentu tergantung pada seseorang untuk menyatakan terus terang atau tidak atas apa yang dilakukannya. Seorang pemimpin pun seringkali dituntut untuk terus terang dan kadang sulit untuk menghindar apalagi dalam era sekarang ini. Seorang pemimpin mau tidak mau harus membuka diri dan terkadang perlu menebalkan muka dan telinga terhadap setiap cercaan atau tanggapan atas ucapan dan tindakannya. Karena tidak semua omongan publik harus direspon maka seharusnya publik juga mengetahui mana ranah tugasnya/institusinya dan mana yang ranah pribadi. Keingintahuan yang berlebihan bisa menyebabkan suasana hati yang tidak nyaman bagi seorang pemimpin. Penyampai berita entah itu individu entah itu wartawan seharusnya mengetahui batas batas kode etik pewartaan. Wartawan gosip seharusnya pula diberi rambu rambu tegas atas pemberitaan di medianya. Meskipun yang sering terjadi adalah mengungkapkan semua hal tentang pribadi seseorang, tidak peduli apakah itu menyamankan dia ataukah justru menjerumuskan, mematikan karakter atau setidaknya membuat suasana hati dari yang diberitakan sangat tidak nyaman. Bagi oknum wartawan yang demikian selayaknya mendapat teguran baik lisan maupun tertulis dari organisasi profesinya. Tapi itulah dunia gelap wartawan yang bersifat investigatif yang kadang menggunakan cara cara tidak etis dan melanggar hukum untuk mendapatkan berita terkini dan terakurat.
Hidup itu memang harus berbunga bunga, tidak hanya seragam atau lempeng saja. Dan untuk melakukannya harus mempunyai seni dan kreasi serta inovasi agar bisa dikenang dan menginspirasi banyak orang untuk menirukannya. Ajaran agama menyatakan bahwa kejarlah kemanfaatannya bagi orang lain, bukan kemudhorotannya, Apakah saudara selalu ingat hal tersebut ketika sedang atau akan merencanakan sesuatu??