Masalah pangan tidak boleh dipandang remeh. Suatu negara bisa terguncang karena masalah primer tersebut. Berbeda dengan negara negara maju yang melakukan proteksi terhadap petaninya, di negara kita tercinta ini proteksi kepada petani sangat longgar. Tidak jarang petani dibiarkan bertarung sendiri dengan produk sejenis dari luar negeri. Produk Import membanjiri pasar dalam negeri sehingga petani yang berharap mendapatkan keuntungan lebih baik terhadap biaya produksi yang dikeluarkannya harus mengelus dada terhadap kondisi tersebut. Mafia import yang bercokol dan bermain dari hulu sampai hilir dari mulai kebijakan/peraturan/perundangan sampai pada tingkat lapangan tampaknya memang tidak menginginkan petani Indonesia sejahtera. Kalau dibandingkan buruh pabrik sekalipun, petani petani kecil tidak bisa bersaing pendapatan apalagi bila dibandingkan dengan pedagang. Sudah seharusnya pemerintah menekan ketergantungan pada pihak LN/asing pada masalah pangan ini karena yang diuntungkan adalah pihak LN dan para pengimport sedangkan petani merana karenanya. Sebenarnya negara tropis seperti Indonesia bisa membudidayakan apapun jenis tanaman dan hewan sebagai bahan pangan dengan memberdayakan pusat pusat penelitian dan inovasi serta perguruan tinggi. Apa kabar BRIN dan PT??
#waspada ; #BRIN ; #Perguruantinggi ; #Bappenas ; #Kementan #Kemendag ; #Kemenkeu