Yang berkembang di masyarakat saat ini, apalagi menjelang pilpres, adalah banyaknya adegan sinetron, misal adegan:
Bapak bapakan,
Ibu ibuan
Saudara saudaraan
Kalau ditanya nama
Bapak, Ibu, Saudaranya eh menyebut orang lain, tak mau menjelaskan identitas
sejatinya. Apakah itu bukan dosa besar?? Tidak mau menjelaskan identitas
pribadinya tapi digunakan untuk politik identitas?? Setelah pilpres akankah hal
hal tsb dilanjutkan?? Dunia ini memang absurd, sering nggak jelas. Yang jelas
disamar samarkan, yang samar dijelas jelaskan/dimakintidakjelaskan
No comments:
Post a Comment