Ini jawaban salah satu mahasiswi saya di Rekayasa Pertanian ketika ditanya tentang dirinya:
1.
Saya adalah seorang perempuan yang
jauh dari kesempurnaan, berusaha untuk tangguh, dan optimis pada harapan,
meskipun terkadang tidak mudah. Saya adalah diri yang ingin membanggakan orang
tua yang kini telah jarang kutemui wajahnya. Bagiku menjadi manfaat bagi
sekitar adalah keberhasilanku dan pencapaian yang paling membahagiakan atas
kesempatan yang Allah SWT. beri. Namun, terkadang aku sangat mudah sekali
terbawa oleh godaan sesaat untuk bersenang-senang saja di dunia ini seperti
manusia lain pada umumnya. Pelatihan leadership sewaktu kecil membuat saya di
hari ini menjadi paham dalam mengatur diri dan berhadap dengan orang lain,
mendengarkan, menganalisa yang dirasakan orang lain, dan jika beruntung saya
dapat memberi saran dan mengarahkan seseorang untuk berpikir sepertiku. Namun,
saya terkadang menjadi seseorang yang takut mengambil langkah besar dan
langsung mengklaim diri tak bisa melakukan suatu hal. Saya pun tak luput dari
perasaan khawatir akan hidup saya kedepannya ketika saya merasa demikian. Dari
beberapa rasa khawatir saya, terkadang saya memikirkan wajah kedua orang-tua
saya, wajah lelahnya dalam membiayai hidup saya, wajah yang terkadang
menyembunyikan segala kesulitannya demi saya putri ketiganya. Jelas tak adil
jika hari ini saya sempat untuk berleha-leha dan hanya diam diri dari beberapa
hal yang harus saya targetkan dan saya usahakan. Semakin saya besar semakin
saya memahami didikan mereka sejak kecil, terutama ibu saya yang selalu mencoba
untuk mendidikku menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri. Saya sangat merasa
beruntung telah lahir dari rahimnya.
2.
Cita-citaku adalah menjadi seorang
pengusaha baik di bidang pertanian maupun di bidang non pertanian, usaha yang
saya persiapkan untuk mencapai cita-cita saya adalah dengan hidup hemat untuk dapat
membuat suatu usaha dari hasil saya sendiri. Sampai saat ini saya sedang
mencari bidang apa yang cocok untuk saya jadikan peluang bisnis yang nanti akan
saya jalankan, untuk bidang pertanian sendiri kemungkinan saya ingin
mengembangkan pertanian organik yang sangat baik untuk ekosistem maupun
keuntungan petani Indonesia.
3.
Saat ini saya tidak ingin
menggantungkan harapan tinggi-tinggi pada pemerintah untuk menghindari
kekecewaan, saat ini untuk menggapai cita-cita saya saya hanya mengandalkan
Tuhan saya dan diri ini yang selalu senantiasa dikuatkan oleh-Nya. Saya ingi
memcoba nya dengan memutar kembali pikiran mencari masalah dan resiko dari
cita-cita yang ingin saya capai, dan perlahan untuk memecahkan solusinya. Tak
ada suatu pembenaran untuk menyalahkan kebijakan pemerintah, namun akan lebih
baik jika membantu pemerintah untuk menyelesaikan masalah di negeri ini, negeri
yang katanya seperti raksasa yang sedang tertidur, begitulah beberapa orang
menyebutnya.
4. Rencana saya adalah belajar dengan sungguh-sungguh untuk membangun ketahanan pangan di Indonesia melalui pertanian yang efektif dan efisien serta berkelanjutan. Mengingat manusia masih memerlukan makanan untuk penunjang kehidupannya dan hasil pertanian Indonesia malah menurun, seiring berjalannya waktu akibat dari penggunaan bahan kimia melanggar dari aturan pakai yang telah ditentukan, sehingga mengakibatkan kerusakan tanah maupun ekosistem di sekitarnya. Selain itu, saya ingin memberikan lapangan pekerjaan agar dapat membantu masyarakat di sekitar yang belum mempunyai pekerjaan. Mungkin rencana ini tidak mudah begitu saja saya capai dengan kemampuan saya saat ini, namun saya tahu untuk mencapai sesuatu yang besar perlu juga usaha yang besar, waktu, kerja keras untuk memulainya, dan juga menjaga semangat untuk berada keluar dari zona nyaman saya, dan tentunya komitmen untuk melangkah menuju selangkah lebih dekat dengan rencana saya. Tanpa komitmen rencana se detail apapun mungkin saja hanya akan menjadi sebuah kalimat tanpa makna yang tertulis dan tersimpan lama di dalam catatan. Saya mulai ini dari komitmen untuk menahan diri saya untuk berada di zona nyaman saya.
Aku tetaplah aku dengan segala kekurangan yang saya seimbangkan dengan kelebihan yang saya punya, serta mencoba untuk mengaktualisasi diri, mencari lingkungan baru untuk mendukung rencana masa depan saya, bergabung dengan orang-orang yang memiliki tujuan dan rencana yang sama menyusun langkah dan strategi untuk mewujudkannya. Saya sangat setuju sifat seseorang tergantung dari lingkungannya berada, maka dari itu saya berupaya mengambil langkah untuk keluar dari lingkungan yang tidak mendukung kepada lingkungan yang membuat saya tidak nyaman untuk berdiam diri lama-lama. Namun, tetap semangat untuk melangkah mencari celah untuk mewujudkan rencana besar saya di masa yang akan datang. Walaupun saya tidak tahu hasilnya seperti apa, tapi tak ada salahnya untuk mengambil langkah dalam penyempurnaan ikhtiar.