#Mindset #Mental block

1. Pemberian ijin kepemilikan lahan selama jangka waktu tertentu, tidakkah sangat mengancam kedaulatan NKRI?? Potensi kepemilikan lahan, daerah, pulau oleh WNA bisa menyebabkan WNI merasa terjajah di negeri sendiri??
2. Tidak bisakah menumbuhkan investasi dari DN sendiri?? Bukankah yang menjadi biang kerok selama ini adalah masalah korupsi?? Penyitaan hasil korupsi, sudahkah benar benar masuk ke kas negara atau menjadi inventaris negara??
3. Bukankah PT dan BRIN bisa menyediakan SDM unggul untuk mengelola semua SDA di tanah air??
4. Bukankah pasar DN yg demikian luar biasa besarnya ini bisa menghasilkan lapangan pekerjaan yg demikian besar??
5. Atau selama ini yang menyebabkan berbagai keruwetan pendanaan di DN akibat berbagai peraturan perundangan yang tidak dijalankan secara konsisten?? Hukum tidak berjalan semestinya karena rebutan harta, tahta dan wanita??
6. Atau masalah mindset dan mental block?? dll dlsb ...

#Kedaulatan

Kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh:

1. MPR ??
2. Presiden bersama DPR dan Lembaga Tinggi lainnya??
3. Rakyat ??

Tentu itu semua mempunyai konsekwensi masing masing. Mari kita bertata negara dengan lebih baik. 🤔🫢🤫😬

#Data dan informasi

 Kebijakan dan peraturan perundang undangan yg berbasis pada data dan informasi yang benar harus diupayakan untuk tidak mempersempit ruang gerak masyarakat dalam berkreasi dan berinovasi selama tidak membahayakan kedaulatan dalam bidang ipoleksosbudhankam. UU TNI dan Polri diupayakan agar berkutat pada substansi tersebut, bukan masalah rebutan harta dan tahta (bahkan juga dengan institusi lain) yang sering menyebabkan tidak manunggal dengan rakyat.

#Optimalkan

 Haruskah investasi melibatkan negara lain?? Tidak cukupkah mengoptimalkan seluruh potensi dalam negeri?? Perkuat efisiensi DN di setiap langkah pembangunan, maka energi besar DN bisa diraih untuk Indonesia yang lebih baik. Peningkatan kualitas SDM merupakan kunci memberdayakan seluruh potensi DN

#Mindset bertumbuh

 Selama perlakuannya sama utk semua jenjang maka tidak usah terlalu berharap akan ada perubahan mindset di kalangan dosen yang masih belum berpendidikan S3. Keberadaannya pada zona nyaman akan makin memalaskan para dosen untuk mengupgrade diri ke level yang lebih tinggi. Harus ada pemaksaan pihak PT kepada para dosen khususnya yg masih belum S3 untuk melanjutkan studi. Alasan tidak adanya dana merupakan alasan yang dibuat buat karena banyak skema beasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah dan negara negara lain yang bisa digoogling dengan mudah. Apalagi bulan ini promo untuk beasiswa dari lima benua lagi gencar gencarnya disampaikan. Rasa malas untuk mencari informasi hanyalah menghasilkan stagnasi pada perkembangan pembangunan dan peningkatan kualitas SDM di Indonesia padahal ukuran kemajuan suatu negara salah satu parameternya adalah tingkat pendidikan warga negaranya. Mindset bertumbuh harus dimiliki oleh setiap dosen agar negara kita ini makin maju. Yuk bangkit! Salam kepada Forum Rektor, Forum Guru Besar, dan Forum Senat serta Forum Wali Amanat. Dosen Indonesia sejati (bukan abal abal) pasti bisa maju dan makmur!

NB: suka yang asli asli

#Amanat

1. Amanat UUD45 adalah ikut mengupayakan perdamaian dunia yang abadi dan berkeadilan namun bukan berarti NKRI harus turut campur terlalu dalam pada permasalahan DN negara lain. Biarlah pemerintah & negara yang mengurusinya karena memang merupakan tugas pemerintah dan negara dalam menjalankan amanat UUD45 dan 4 pilar kebangsaan kita lainmya.
2. Seharusnya semut di seberang lautan tidak akan terlihat dan gajah di depan mata sangatlah kelihatan. Orang orang tertentu di pemerintahan dan ormas serta yg lainnya justru memandang bahwa semut di seberang lautan segedhe gajah sedangkan gajah di depan mata terlihat sebagai semut. Cara pandang yang demikian itu menyebabkan energi kita banyak terkuras untuk mengurusi persoalan DN negara lain.
3. Tetangga dekat sudah seharusnya mengupayakan adanya perdamaian di kawasannya bukan malah tetangga jauh yang terlalu ingin ikut campur persoalan mereka. Bagi mereka urusan mereka, bagi kita urusan kita.
4. Jangan memindahkan persoalan DN negara lain menjadi persoalan DN negara kita tercinta ini. Biarlah mereka mereka yang bertikai menyelesaikan sendiri persoalan DN nya. Kita hanya urun rembug dan mengupayakan mereka dalam meja perundingan yang dimediasi oleh PBB. Bantuan kemanusiaan harus diatur oleh negara karena salah sasaran akan menyebabkan pertikaian baru yang melibatkan negara kita dan itu akan sangat membahayakan bagi persatuan dan kesatuan NKRI.
5. Permasalahan bangsa Indonesia demikian kompleks dan membutuhkan energi yang sangat besar untuk mengatasi dan menuntaskannya. Konsentrasi saja pada penyelesaian masalah DN bangsa Indonesia. Jadilah problem solver, bukan trouble maker!

#Begini #Begitu

 Aku begini engkau begitu

Aku berusaha untuk begini begini, malah engkau begitu begitu

Bagaimana aku tidak begini begini kalau engkau terus terusan begitu

Marilah begini begini, bukan begitu begitu karena jauh lebih begini begini

Mau terus terusan begitu begitu??

Ya terpaksa aku begini begini dech 🤔🫢🤫😬🇮🇩

#Mendompleng institusi

 Banyak peraturan perundangan yg sudah baik, sayangnya di tingkat lapangan masih memble karena kepentingan sementara pihak yg mendompleng institusi (??). Pada akhir tahun lalu sebenarnya sudah dihasilkan berbagai masukan dari berbagai pihak terhadap berbagai perundangan. Hal ini seharusnya sudah dipublikasikan ke publik sehingga masyarakat makin mengetahui bagian mana saja yang masih harus diperbaiki. Pergantian pejabat tidak berarti harus mengubah haluan suatu kementrian selama jalannya kementrian sudah baik. Mari kita dorong perbaikan pengawasan pelaksanaan peraturan perundangan agar makin menegakkan rasa keadilan publik. Biang segala masalah adalah rasa keadilan publik yang sering terciderai oleh orang orang bermasalah yang menyalahgunakan kewenangan institusinya dan dilindungi oleh atasannya. Bangkit!!

#Teknologi informasi

 Perkembangan teknologi informasi begitu meningkat pesat beberapa waktu ini. Perubahan informasi terjadi dalam hitungan detik dan itu berasal dari seluruh penjuru dunia. Tanpa kesanggupan dalam memfilter diri terhadap paparan pemberitaan tersebut bisa berakibat tidak baik bahkan bagi perkembangan pembangunan di negeri kita. Insan-insan pers yang saat ini didominasi oleh generasi muda/millennial menyajikan berbagai macam berita dengan gencar, masif dan sering bisa memanaskan jagat informasi. Tidak jarang karena mengejar sensasi atau disampaikan secara terburu-buru (tidak ingin kalah cepat dibanding media yang lain) maka menyebabkan berita yang disampaikan tidak akurat dan bahkan bisa membunuh karakter pihak yang diberitakan. Saya yakin masih banyak rekan rekan pers yang demikian korektif dan hati-hati dalam memberitakan sesuatu dan tidak menjadi/menciptakan sengkuni sengkuni baru. Saya juga percaya bahwa para kawula pers masih menjaga betul idealismenya. Mengingat bahwa pers/media massa merupakan salah satu bagian dari pentahelix yang sangat powerfull maka sudah sewajarnya bila pemberitaannya diberi judul yang tidak provokatif karena tidak jarang para pembaca dan pemirsanya hanya membaca judulnya saja. Celakanya kalau antara judul dengan isi pemberitaan tidak sesuai; itu yang sering menyebabkan polemik berkepanjangan. Tampaknya hal tersebut berkurang karena kesadaran kolektif para wartawan untuk menyajikan berita yg aktual dan bertanggung jawab meningkat. Salam untuk para wartawan yang tengah berjuang dg gigih bersama para nasionalis dan reformis demi tegaknya hukum dan keadilan sosial di negeri ber Pancasila, Bhinneka tunggal Ika, NKRI, UUD45 serta Sumpah Pemuda yang sangat kita cintai ini 

#Bersatu padu

 Bila NU, Muhammadiyah dan Nasionalis bersatu padu dalam menegakkan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD45 yang ber Sumpah Pemuda maka negeri kita tercinta ini tidak akan goyah oleh rongrongan berbagai pihak dari DN dan LN yang tidak menginginkan bangsa Indonesia menjadi negara maju, makmur dan berkeadilan sosial yang memanfaatkan setiap kesempatan baik Pilpres maupun Pilkada. SDA Indonesia yang luar biasa besarnya, tidak tertandingi oleh negara negara lain di dunia ini membuat negara lain begitu berhasrat menguasai Indonesia. Wawasan kebangsaan harus dimiliki oleh setiap WNI termasuk generasi mudanya agar tidak gampang dipecahbelah oleh orang orang / pihak pihak yang tidak bertanggungjawab. TNI dan Polri yang netral dalam urusan politik akan bisa mempercepat pencapaian sila ke 5 Pancasila. Peningkatan kualitas SDM harus menjadi perhatian utama dalam memajukan tanah air kita ini. Salam hangat penuh semangat. Bravo Indonesia.

#Wartawan

 Cara membuat berita itu begitu mudah: bikin skenario, pancing sana, pancing sini, bentur benturkan, ada pernyataan narasumber yg bisa diviralkan, maka jadi dech sumber berita yang empuk.

Cara semacam ini sering tidak mengerucutkan pada penyelesaian masalah karena kepentingan setiap pihak berbeda beda. Tidak jarang persoalan menjadi berlarut larut dan tidak ada penyelesaian atau mungkin malah kasus utama menjadi tergantikan oleh issue kasus baru sehingga luput dari pemberitaan. Para wartawan yang berpegang teguh pada kode etik jurnalistik pasti bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan karena sadar bahwa setiap orang mempunyai persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan.

#Berita mudah

 Cara membuat berita itu begitu mudah: bikin skenario, pancing sana, pancing sini, bentur benturkan, ada pernyataan narasumber yg bisa diviralkan, maka jadi dech sumber berita yang empuk.

Cara semacam ini sering tidak mengerucutkan pada penyelesaian masalah karena kepentingan setiap pihak berbeda beda. Tidak jarang persoalan menjadi berlarut larut dan tidak ada penyelesaian atau mungkin malah kasus utama menjadi tergantikan oleh issue kasus baru sehingga luput dari pemberitaan. Para wartawan yang berpegang teguh pada kode etik jurnalistik pasti bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan karena sadar bahwa setiap orang mempunyai persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan.

#Saudaraku

 Saudaraku ... hilangkanlah sekat sekat suku, agama, ras dan antar golongan dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air. Harus kita sadari bahwa  bangsa kita ini demikian majemuk. Ikuti aturan dan berbagai perundangan negara agar negara kita  ini aman, tentram dan damai. Persyaratan stabilitas nasional yang dinamis merupakan landasan utama untuk membangun negeri kita tercinta ini. Insya allah pemerataan pembangunan dan hasil hasilnya yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia akan tercapai karena tinggal masalah waktu saja. Demokrasi merupakan instrumen untuk mencapainya.

#Rebutan

 Berbagai kasus di tanah air yang selama ini terjadi biasanya pada masalah rebutan harta/duit dan tahta/kedudukan/jabatan serta ketenaran. Dengan ketenaran maka akan mempermudah memperoleh harta dan tahta.

Ada beragam orang dengan beragam profesi dan jabatan selalu berusaha untuk merecoki pemerintahan mendatang, menciptakan peluang yang lebih besar untuk memperoleh harta dan tahta dengan memperdaya institusi, berlagak sok pahlawan padahal bermasalah hukum, menghalalkan segala cara untuk lepas dari jerat hukum misal dengan menghilangkan data dan informasi tentang dirinya atau kelompoknya, dsb. Cara cara semacam ini seharusnya bisa diproses hukum sehingga Lembaga lembaga Negara dan Kementrian bersih dari orang/pejabat yang kriminal. Tinggal keberanian dari Aparat Penegak Hukum dan Lembaga Penegak Hukum untuk memprosesnya.