#Suci

1. Supaya terkesan suci yang sebenarnya, marilah pada bulan Ramadhan ini bersih bersih institusi yang selama ini sudah banyak dicemari oleh tindak kejahatan seperti korupsi dll. Institusi apa dan mana saja, silahkan berintrospeksi diri dan libatkan pengawasan melekat dari masyarakat (waskatmas) untuk mengawasi dan mengawalnya karena pemberantasan korupsi merupakan hajat hidup bersama rakyat Indonesia;
2. Penentuan berbagai peraturan perundangan juga dilaksanakan dalam bulan suci ini agar hati benar benar suci dan bisa dibedakan pada hari hari biasa di luar bulan suci. Misalnya UU TNI dan Polri, perampasan aset koruptor dll;
3. Jangan membuang buang waktu dalam menegakkan kebenaran dan keadilan di bumi Indonesia tercinta. Pemberantasan korupsi tidak mengenal hari libur.

#Pendidikan dan Efisiensi

 Sudah saatnya bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai kendala dalam dunia pendidikan, bersatu padu dengan swasta, lembaga penelitian dan masyarakat untuk menggenjot dunia pendikan agar jauh lebih melesat. Pembangunan sarana dan prasarana serta kualitas pendidikan harus dilakukan. Anggaran pendidikan yang sampai sekarang masih jauh (cmiiw) dari 20% seperti yang dicanangkan oleh UU sudah sepatutnya ditingkatkan. Efisiensi anggaran diharapkan agar manajemen pendidikan lebih professional dan memperbaiki proses + output pendidikan. Jikalau kualitas pendidikan sangat bagus dan biaya pendidikan terjangkau masyarakat luas pada berbagai jenjang pendidikan dari mulai pendidikan usia dini sampai dengan perguruan tinggi  maka sumber daya alam yang luar biasa besar potensinya di Indonesia dapat dimanfaatkan sepenuhnya. Tenaga kerja kita harus mampu bersaing dengan tenaga kerja asing sehingga ekonomi kita tidak akan dijajah oleh negara lain yang sedikit sumber daya alamnya tapi kualitas tenaga  kerjanya/ SDM nya bagus. Kita memasuki abad informasi, sehingga yang menguasai informasilah yang berjaya. Oleh karena itu sekali lagi, kualitas sumber daya manusia yang unggul yang  disertai dengan akhlak yang mulia sangat diharapkan. Tugas kita bersama untuk mewujudkannya!

#Bersihkan

1.  Membersihkan itu seharusnya dari atas agar ketika sampai bawah itu tetap bersih. Percuma dirimu bersihkan di bagian bawah sementara di bagian atasnya kotor. Dengan kata lain membersihkan dari sumbernya/hulunya itu jauh lebih efisien dibanding dengan membersihkan di bagian hilirnya.
2. Membangun itu harus dari bawah karena memang pondasi kebangsaan kita yang meliputi Pancasila, UUD45, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Sumpah Pemuda harus kokoh;
3. Ramping organisasi dan padat fungsi. Kebiasaan yg terjadi adalah selalu menambah gendutnya organisasi sehingga efektifitas dan efisiensi tidak terjadi bahkan pemborosan di sana sini yang dalam jangka waktu tertentu sangat membebani institusi. 
4. Di sisi lain negara kita tercinta ini harus makin banyak yang memikirkannya sehingga dalam batas batas tertentu organisasi dengan kerampingan tertentu dimungkinkan keberadaannya. 

#Ekonomi nasional

 Penciptaan ekonomi nasional yang makin maju dan canggih serta berkedaulatan harus makin ditingkatkan dengan memupuk kembali rasa persatuan dan kesatuan kita, senasib sepenanggungan sebagai bangsa Indonesia yang barangkali terusik saat pilpres dan pilkada serta pileg kemarin. Semoga ke depan adem ayem saja, tidak timbul gejolak yang berarti yang mengganggu stabilitas nasional. Keinginan bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD45 sudah demikian jelas. Oleh karena itu maka SDM merupakan sentral pemberdayaan bagi pembangunan nasional. Tidak ada kata lain selain marilah kita bersama-sama bergotong royong membangun bangsa ini agar makin melesat dan hasil pembangunannya makin dirasakan merata di seluruh wilayah tanah air. In sya allah, aamiin

#Jumawa

 

1. Jangan merasa jumawa ketika sudah diangkat sbg pejabat karena kalau tidak amanah maka bisa berakhir pada keterpurukan dan penderitaan;
2. Pejabat tinggi saja bisa diganti di tengah jalan apalagi pejabat pejabat di bawahnya, sesuatu yg sangat mungkin terjadi dalam era keterbukaan seperti sekarang ini;
3. Peran media masa yg berpijak pada kode etik jurnalistik akan bisa mempercepat proses pembangunan dan merupakan kontrol sosial yg baik untuk percepatan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya;
4. Generasi muda yang terdidik, berjati diri Indonesia dan beradab ketimuran merupakan dambaan rakyat Indonesia dlm mencapai tujuan pembangunan SPT yg diamanatkan dalam Pembukaan UUD45.

#Sitaan negara

 

1. Pastikan sumber sumber keuangan negara tidak bocor;
2. Hasil sitaan untuk masuk ke kas negara harus termonitor dengan baik, transparan dan terpantau sumbernya;
3. Sisir perjanjian dengan pihak swasta terkait penggunaan fasilitas negara;
4. Digitalisasi keuangan negara harus bisa dipantau oleh masyarakat sehingga waskatmas (pengawasan melekat oleh masyarakat) berjalan dengan baik;
5. Optimalkan seluruh sumber pajak yang sudah ada dengan tidak menambah terus sumber sumber pajak baru.

#Investasi

 

1. Investasi SDM memang butuh waktu cukup lama namun tidak boleh menjadi alasan untuk mengesampingkannya dan hanya mengejar target target jangka pendek;
2. Pembangunan fisik infrastruktur dan pembangunan SDM harus disinergikan agar terjadi percepatan peningkatan kualitas SDM yang berjiwa nasionalis merah putih;
3. Perguruan perguruan tinggi yang besar atau merasa besar di tanah air harus menjadi lokomotif perubahan besar besaran proses pembangunan nasional untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

#Masih adakah??

 

Membolak balikkan pernyataan sepertinya sudah menjadi keseharian dunia politik di Indonesia. Pangkal tolaknya adalah rebutan harta dan tahta serta pengaruh/ketenaran/kenikmatan duniawi lainnya. Saling membuli dan rebutan seperti anak kecil. Kalau ingin memperbaiki kondisi seperti itu maka perbaiki niatmu, ingat bahwa adzab kubur sangat pedih. Dan yang paling tahu tentang niatmu adalah Allah SWT dan dirimu sendiri. Masih adakah Allah SWT di dalam hatimu??

#Penyakit hati

 

1. Banyak penyakit hati muncul dari ambisi yang tidak sampai sehingga menghalalkan segala cara untuk mengganjal kredibilitas orang lain;
2. Ambisi tersebut bisa berwujud kepemilikan harta benda, tahta/jabatan, meraih ketenaran/kenikmatan duniawi lainnya;
3. Ketika kemudian bercampur dengan sifat iri dan dengki atas pencapaian prestasi duniawi orang lain maka akan seperti api yang disiram bensin;
4. Restrukturisasi dan efisiensi anggaran penting bila disertai niat yang baik yakni makin mensejahterakan masyarakat dan yang berkeadilan sosial bukan memenuhi ambisi pribadi/kelompok/golongan;
5. Kebijakan/peraturan/perundang undangan akan tepat dan berkeadilan jika disertai dengan penelitian/kajian ilmiah yang cukup dan bisa dipertanggungjawabkan dlm hukum negara;
6. Iklim investasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat harus dijaga betul karena tanpa riset yang cukup, kemajuan negara akan tergadaikan. Negara maju biasanya didukung kuat oleh 3 hal di atas.

#Hari Pers Nasional 2025

 

Beberapa waktu terakhir perkembangan teknologi informasi begitu meningkat pesat. Perubahan informasi terjadi dalam hitungan detik dan itu berasal dari seluruh penjuru dunia. Tanpa kesanggupan dalam memfilter diri terhadap paparan pemberitaan tersebut bisa berakibat tidak baik bahkan bagi perkembangan pembangunan di negeri kita. Insan-insan pers yang saat ini didominasi oleh generasi muda/millennial menyajikan berbagai macam berita dengan gencar, masif dan sering bisa memanaskan jagat informasi. Tidak jarang karena mengejar sensasional atau disampaikan secara terburu-buru (tidak ingin kalah cepat dibanding media yang lain) maka menyebabkan berita yang disampaikan tidak akurat dan bahkan bisa membunuh karakter pihak yang diberitakan. Saya yakin masih banyak insan pers yang demikian korektif dan hati-hati dalam memberitakan sesuatu. Saya juga percaya bahwa para kawula pers masih menjaga betul idealismenya. Mengingat bahwa pers/media massa merupakan salah satu bagian dari pentahelix yang sangat powerfull maka sudah sewajarnya bila pemberitaannya diberi judul yang tidak provokatif karena tidak jarang para pembaca dan pemirsanya hanya membaca judulnya saja. Celakanya kalau antara judul dengan isi pemberitaan tidak sesuai; itu yang sering menyebabkan polemik berkepanjangan. Rekan rekan pers harus berani introspeksi diri untuk bisa memberikan yang terbaik bagi negeri kita tercinta ini. Selamat HPN, semoga partisipasi pers makin mewujud dalam mencapai tujuan pembangunan nasional sesuai dengan tema peringatan HPN kali ini. Bravo Pers Indonesia!

#Carut marut

 

1. Carut marutnya segala macam persoalan di NKRI tercinta ini banyak bersumber dari masalah rebutan harta dan tahta/jabatan, tidak lebih. Hal ini karena dua hal tersebut menjanjikan kenikmatan duniawi.
2. Rebutan dua hal itulah yang kemudian menyebabkan orang orang tertentu menghalalkan segala cara untuk memperolehnya, tidak peduli apakah cara cara yang mereka terapkan melanggar hukum Negara dan larangan Allah SWT/Tuhan YME atau tidak.
3. Selebihnya itulah fakta historis, masa kini dan mendatang … mungkin. 

#Nasibmu

 

1. Gantungkan nasibmu hanya kepada Allah SWT/Tuhan YME, jangan menggantungkan nasibmu pada orang lain entah itu atasanmu, saudaramu, orang kepercayaanmu dan lain lain
2. Tidak perlu janji akan menjamin nasib orang, belum tentu dirimu sendiri bisa menjamin nasibmu di saat ini dan mendatang karena urusan nasib adalah urusan ghaib, semuanya ditentukan oleh Allah SWT/Tuhan YME
3. Lakukanlah selalu yang terbaik yang bisa kamu lakukan karena kita tidak pernah tahu hal apa yang menjunjung derajat dan martabat kita di masa kini dan mendatang;
4. Yakinkan pada dirimu sendiri untuk selalu berada dalam jalur yang ditentukan oleh Allah SWT/Tuhan YME, sesedikit mungkin bila melanggarnya dan teguhkan pendirianmu untuk melakukan apapun yang terbaik yang dirimu mampu lakukan;
5. Jangan bertindak berlebih lebihan karena Allah SWT/Tuhan YME tidak menyukai orang yang demikian.

#Bocor #Optimalkan

 

1. Pastikan sumber sumber keuangan negara tidak bocor;
2. Hasil sitaan untuk masuk ke kas negara harus termonitor dengan baik, transparan dan terpantau sumbernya;
3. Sisir perjanjian dengan pihak swasta terkait penggunaan fasilitas negara;
4. Digitalisasi keuangan negara harus bisa dipantau oleh masyarakat sehingga waskatmas (pengawasan melekat oleh masyarakat) berjalan dengan baik;
5. Optimalkan seluruh sumber pajak yang sudah ada dengan tidak menambah terus sumber sumber pajak baru

#Berantas mafia

 

Untuk memberantas mafia dalam segala bentuk di kementrian dan lembaga:

1. Perbaiki data dan informasi BPS sehingga masyarakat pun bisa turut mengawasi jalannya pembangunan dan waskatmas (pengawasan melekat masyarakat) akan berjalan dengan baik;
2. Mengingat biasanya mafia dalam segala bentuk melibatkan oknum aparat penegak hukum dan terjadi mulai dari lapangan sampai dengan pembuat kebijakan (kolaborasi antara eksekutif, legislatif dan yudikatif) maka ramping organisasi padat fungsi harus dijalankan dan digitalisasi harus ditempuh dan dipercepat realisasinya;
3. Selesaikan masalah hukum dengan hukum Negara dan masalah politis diselesaikan secara politis, jangan dicampuradukkan. Penyelesaian masalah hukum secara politis hanya akan menyebabkan persoalan menjadi ruwet dan tidak tuntas yang berpotensi besar menyebabkan ketidakadilan yang mencolok mata sehingga memicu persoalan baru;

#GBHN

 

1. Membangun negara itu mulai dari bawah (level akar rumput) sedangkan membersihkan tipikor itu mulai dari atas (ingat ikan busuk itu mulai dari kepalanya) ;
2. Selama pengawasan melekat dari masyarakat (waskatmas) berjalan dengan baik maka tipikor bisa diberantas;
3. Digitalisasi yang tidak membahayakan kedaulatan negara harus dipercepat dalam segala bentuk;
4. Libatkan perguruan tinggi sebagai gudangnya ilmu sehingga arah pembangunan bangsa ini menjadi lebih ideal;
5. Rintis kembali GBHN (Garis garis besar haluan negara) agar arah pembangunan bangsa ini lebih fokus dan terarah.

#Kontrol sosial

 

1. Negara ini terlalu besar untuk diurus hanya oleh segelintir orang. Libatkan sebanyak mungkin partisipasi rakyat dlm mengurus negara;
2. Kontrol sosial dan akses terhadap wakil rakyat di DPR/DPRD/DPD/MPR harus dibuka seluas luasnya;
3. Produk peraturan dan perundang undangan harus berdasarkan kajian ilmiah, bisa dipertanggungjawabkan kepada publik dan menuntaskan masalah;

#Introspeksi diri

 

1. Mari introspeksi diri agar dalam membuat berita itu tidak bersifat hoaks atau memanaskan suasana di tanah air yang memang sudah cukup panas mengingat banyak persoalan dalam negeri dan juga luar negeri yang melibatkan banyak orang dengan banyak kepentingan di tanah air. Pers yang berpegang teguh pada kode etik jurnalistik akan menjadi katalisator pembangunan yang berkeadilan sosial di tanah air;
2. Berbagai persoalan pada berbagai level dari mulai kabupaten, propinsi sampai nasional membutuhkan perhatian dan penyelesaian juga pada skala tersebut, tidak semuanya selalu diangkat ke level nasional agar penyelesaian di berbagai level bisa lebih fokus;
3. Peran DPRD dan DPR harus dikembalikan pada fungsi utamanya menyuarakan kepentingan rakyat yang diwakilinya, tidak mencatut rakyat hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya dan hanya mewakili kesejahteraan rakyat dengan berbagai fasilitas;
4. Aparat penegak hukum harus berpihak pada kebenaran dan rakyat yang telah menggaji mereka dengan berbagai fasilitas yang dimilikinya. Jangan kebenaran dan keadilan dimonopoli oleh aparat penegak hukum. Berani introspeksi diri dan menindak anggota penegak hukum yang telah menodai kebenaran dan keadilan sosial.